18 Januari 2009

Diksi dalam Lirik Lagu ST 12

Pengantar:

Saya tertarik mengulas lirik lagu Saat Terakhir sebagai wujud kesetiakawanan. Seorang kawan mendengar lagu itu bersamaan dengan terjadinya suatu peristiwa. Simbol-simbol suara yang didengar kemudian membentuk jaringan informasi di pikiran secara asosiatif. Di sinilah muncul respon emosi yang mampu mengingatkannya kepada peristiwa tersebut. Sehingga ia menyukai lagu “Saat Terakhir”. Dalam psikologi hal ini disebut asosiasi.


Corak Romantis-Realistis
Lirik Lagu Saat Terakhir ST 12
Berdasarkan Tinjauan Diksi



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, romantis adalah sifat mesra dalam percintaan, mengutamakan perasaan, dan sentimen idealisme. Sedangkan realisistis adalah sifat wajar dalam perasaan, pikiran, dan tindakan. Diksi berarti pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Dalam hal lirik lagu, efek yang dimaksud adalah efek estetis dan puitis karena lirik lagu ditinjau dari genre sastra termasuk jenis puisi.


Tidak seperti romantisme biasa yang cenderung berlebihan dalam mengekspresikan perasaan, pikiran, dan tindakan, lirik lagu Saat Terakhir ST 12 berada di antara romantis dan realistis. Estetika bahasa tercipta dengan pemakaian diksi yang sederhana dan wajar tanpa menggunakan idiom-idiom yang klise dan cenderung "berbunga-bunga".
Ada ”tenaga dalam” yang dapat menebarkan efek estetis dan puitis, serta melibatkan emosi pendengar atau pembaca liriknya.


Diksi lirik lagu Saat Terakhir ST 12 memegang peranan penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan estetis, baik secara fisik semisal unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang ketika mendengar atau membaca liriknya.


Setiap kata, frasa, bahkan larik Saat Terakhir hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar untuk dekorasi semata. Diksi yang dipilih mampu menimbulkan efek estetis sehingga mampu memicu syaraf-syaraf puitik pembaca. Kata-katanya bernas, telak, sekaligus enak didengar dan membekas dalam benak pembaca. Membekasnya sebuah ucapan dalam lirik lagu ini bisa jadi karena idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi tertentu dalam diri pembaca. Bisa juga karena mengingatkannya pada pengalaman pribadi, atau karena memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau bunyinya.


Akulirik (pencipta lirik) tidak pernah berpikir tentang perpisahan, bahkan bayangan itu tak sedikitpun melintas dalam benaknya. Bayangan tentang kesendirian karena ditinggal pergi oleh seseorang.

/Tak pernah terpikir olehku/
/Tak sedikitpun ku bayangkan/
/Kau akan pergi tinggalkan kusendiri/



Kepergian seseorang yang akan meninggalkan dirinya begitu sulit ia percaya. Sangat menyakitkan. Dan membuatnya merasa sendiri, tak ada lagi yang berarti.

/Begitu sulit kubayangkan/
/Begitu sakit ku rasakan/
/Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri/


Kenyataan inilah yang harus dipercaya. Bahwa kekasih telah pergi tak kembali. Bersandar dalam kehidupan yang hakiki, ketika jiwa bermuara dalam pusaran keeabadian. Kekasih setia, yang telah memberikan cinta tulus telah tiada. Ia tidak sanggup, tidak mampu menerima kenyataan ini. Cinta kasihnya telah dibawa pergi.

/Dibawah batu nisan kini/
/Kau tlah sandarkan/
/Kasih sayang kamu begitu dalam/
/sungguh ku tak sanggup Ini terjadi/
/karna ku sangat cinta/


Saat kematian itulah terakhir kali ia melihat jasad kekasihnya. Duka mendalam
membuatnya menangis pilu. Jiwa raga terasa luluh, dada hampa dari rasa.Tak mampu ia berkata selain ”Selamat jalan kasih...”.

/Inilah saat terakhirku melihat kamu/
/Jatuh air mataku menangis pilu/
/Hanya mampu ucapkan/
/Selamat jalan kasih/


Dalam kondisi emosi yang labil, pikiran akulirik flash back mengenang awal percintaanya. Dia bisa mencintai kekasihnya hanya dalam tempo satu jam sejak perkenalan.Hal itu membuktikan betapa sang kekasih memiliki kelebihan, keunikan, atau hal lain yang memikat hatinya. Dalam sekejap (satu jam) saja telah membuat orang mencintainya. Namun untuk melupakannya membutuhkan waktu seumur hidup. Ini berarti dia tidak sanggup melupakannya seumur hidup, dalam penantian panjang yang tidak berujung. Kepergiannya tak tergantikan oleh apa pun, oleh siapa pun. Hanya kematian pula yang mampu menghilangkan memori tentangnya.

/Satu jam saja kutelah bisa cintai kamu;kamu;kamu di hatiku/
/Namun bagiku melupakanmu butuh waktuku seumur hidup/
/Satu jam saja kutelah bisa sayangi kamu... di hatiku/
/Namun bagiku melupaknmu butuh waktuku seumur hidup/
/di nantiku/


Berikut lirik Saat Terakhir ST 12 selengkapnya:


Saat Terakhir
ST 12


Tak pernah terpikir olehku
Tak sedikitpun ku menyangka
Kau akan pergi tinggalkan kusendiri

Begitu sulit kubayangkan
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri

Dibawah batu nisan kini
Kau tlah sandarkan
Kasih sayang kamu begitu dalam
sungguh ku tak sanggup Ini terjadi
karna ku sangat cinta

Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Selamat jalan kasih

Satu jam saja kutelah bisa cintai kamu;kamu;kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu butuh waktuku seumur hidup

Satu jam saja kutelah bisa sayangi kamu... di hatiku
Namun bagiku melupaknmu butuh waktuku seumur hidup
di nantiku......

30 komentar:

  1. Hiks...hiks...hiks...

    Bu Lis hebat...

    Selalu bisa membuatku menangis...
    Lagu ini memang menyentuh...
    Setiap kali menyapu dirumah,nduk selalu putar lagu ini...N sambil menangis pula...huhuhuhuhuhu...

    Nduk jadi ingat,betapa sakitnya ketika kita di tinggal oleh orang yang kita sayang...

    Sungguh tema yang real sekali...

    Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan...

    Tapi kita tak tahu kapan pertemuan dan perpisahan itu akan datang menghampiri kita...

    Maka dari itu bunda...ijinkanlah Nduk mencintai bunda,menyayangi bunda selagi waktu masih ada,selagi kesempatan masih ada.Ntah itu dalam bentuk nyata atau tidak. Karena cinta itu universal kan?hehehehehehehehehehe

    Mencintai seseorang,menyayangi seseorang tidak mudah. Untuk melupakan dan menghapusnya juga sulit kan?

    Maafkan Nduk bila selalu merepotkan Bunda...

    I L U Bun....







    HAyo...semalam lupa bangunkan nduk ya?

    BalasHapus
  2. ass.umi knp kok nulis lirik yg tdk pantas umi yg punya kel.

    BalasHapus
  3. tugas umi msh banyak,kerjakan pekerjaan umi yg bermanfaat.apa tdk malu klu dilihat suami umi dg lirik.naudzubillah umi

    BalasHapus
  4. salam...Lis..tentu best lagu tu betul tak..

    BalasHapus
  5. kesekass.umi jafar afwan klu kt2 saya tdk berkenan,umi buat puisi yg yg diambil dr tafsir dan hadits.biar semua yg pembaca ingat kebesaran allah umi?slamat berkreasi umi dijalan allah.salam buat abi. afwan

    BalasHapus
  6. Untuk Ustazd Maulana

    Tanpa mengurangi rasa hormat saya, mohon perhatikan penjelasan saya:

    1. Akulirik dalam lagu tersebut adalah pencipta lagu (bukan saya).

    2. Isi lagu bukan representasi hidup saya.

    3. Lirik lagu berkisah tentang kematian kekasih (orang yang dikasihi, bisa jadi adalah pasangan yang sah) dan semua itu tidak terjadi pada saya.

    4. Abuya Jafar Mar'i Thalib (sahabat Anda) adalah orang pertama dalam hidup saya dan masih eksis sampai sekarang.

    5. Apa yang harus membuat saya malu?

    6. Apresiasi ini adalah proses kreatif sastra yang mendukung profesi saya sebagai Guru Sastra.

    7.Menurut saya: komentar Anda ini justru telah membuat saya malu.

    8. Apa pun apresiasi Anda, saya ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
  7. Untuk Sir Nik di Malaysia


    Betul Sir, Lagu ini termasuk salah satu best di Indonesia.
    Salam silaturahmi dari Indonesia.

    Thanks.

    BalasHapus
  8. Piagam Madinah itu sangat menarik untk dipelajari. Muhammad Rasulullah SAS memberi teladan betapa perbedaan agama, kultur, sosial dan semacamnya tidak akan bisa mengacaukan perdamaian yang telah dirintis, dikembangkan dan dipelihara di Madinah Almunawwarah.
    sebegitu dahsyat dan indahnya piagam itu, sampai-sampai Dr. Nurkholosh Madjid -wallahu yarham- terilhami, hingga membuat sebuah konsep "masyarakat madani".
    Allahu Akbar!! ST 12 pun ternyata bisa meng"islam"kan kita.


    Shabar Maidin

    BalasHapus
  9. Saya menjadi bingung!
    Ketika membaca tulisan ini saya mendapatkan pencerahan tentang kepekaan nurani. Tentang arti pentingnya sebuah kasih sayang (rohman dan rohim). Namun ketika membaca komentar saudara Maulana di atas, saya menjadi heran.

    Apa yang salah dengan tulisan ini?

    Kesalahan apa yang telah diperbuat oleh pemilik blog ini?

    Sungguh kontradiktif !!!

    BalasHapus
  10. waaahhhh terharu jadinya,..!!!

    BalasHapus
  11. ada pengamat seni kata disini ya....

    jadi takut niih bikin puisi... hehhehe...

    BalasHapus
  12. a'kum

    hai Lis Indra

    fahmi suka ngan lirik2 ni... sungguh bermakna.... oh ye.... fahmi juga suka lagu negara indonesia.... fahmi dapat dr kawan indonesia.... lagu tu lebih kurang macam ni....

    indonesia.... tanah airku....

    lupa la plak tapi fahmi ada salinan lagu tu.... hadiah dr kawan di indonesia.... lagu ini adalah koleksi motivasi jutawan2 indonesia.... tq kongsi lirik yg menarik ni...:)

    jumpa lagi salam...

    Dari :fahmi latif 66 malaysia.

    BalasHapus
  13. salam kenal yah sobat..........
    bolehkan aq mampir

    BalasHapus
  14. wah no komen deh [lha ini apa kalo bukan komen???] tinjuan empirisnya keren... saluutt

    tabiek
    senoaji

    BalasHapus
  15. Untuk Brigadista:
    Terima kasih,
    majulah anak muda..!!

    Untuk Sang Penyamun:
    Terus berkarya di sarang perawan
    (Penyamun di Sarang Anak Perawan)
    Terima kasih

    Untuk Fahmi Latiff:
    Wa'alaikum salam,
    Salam silaturahmi dari Indonesia Tanah Airku...
    Bagaimana tentang komenku?
    Terima kasih


    Untuk Katobengke:
    Salam kenal juga,
    Silakan mampir kapan pun kau suka
    Terima kasih.

    Untuk Senoaji:
    Walau sedikit tetap bernas komentar Anda.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  16. ass.puisi amat bgs bg pembaca,saya kagum dg puisi2 ibu,klu bs saya sarankan temanya jangan cinta saja,itu hak allah bu.manusia cm tau dr lisan atau ungkapan perasaan yg plg dlm.terus berkarya buat puisi yg menguatkan mental dan akhlak para ppmbaca trims

    BalasHapus
  17. wah, bisa dibikin buku nih...

    buku terjemahan dan tafsir lirik lagu

    hihi

    BalasHapus
  18. helloooo
    aq memang sih penggemar ST12
    kamu juga yah

    BalasHapus
  19. ada romantisme yang berenergi besar rupanya dari pemilik blog ini.

    Rasanya, saya perlu belajar banyak bagaimana menuliskan sebuah kurasi. utamanya terhadap lirik lagu.

    sayang sastra kita tak melihat apresiasi lirik lagu tak sebesar apresiasi tergadap warna dan artis yang menyanyikan lagu tersebut...

    salam hormat

    BalasHapus
  20. semua yang hadir akan menghilang...
    semua yang hilang akan kembali..
    semua yang kembali akan berada di tempat semula..

    kedalaman lirik ST 12 memang mampu menghadirkan magis romantis..
    namun itu membuat kita semakin memahami bahwa kehilangan memang jalan satu2nya untuk menggantikan perasaan dengan kenangan..


    kata-kata kami ga bisa dimengerti ya?
    :(

    BalasHapus
  21. Wah, guru bahasa, makanya kalau mengupas lagu bisa mendalam...
    Kapan ya, saya bisa...
    Sukses buat Bu Lis...

    BalasHapus
  22. Lagux ST 12 ini mmg isix menedihkan bgt...,
    Bagus juga dibuatkan posting Mba'..
    Semoga sukses yach....

    BalasHapus
  23. waahh bisa ya membuatnya, hingga seperti nyata..

    BalasHapus
  24. keep blogging aja d

    BalasHapus
  25. Wah lengkap sekali mbak Lis, saya senang juga lagu ini nih ...

    Nice posting ..!!!

    BalasHapus
  26. Ass... slm knl buk..
    hmmm... Q baca artikel "saat terakhir" ini sambil dgrin lagunya berulg2, tp maaf ya buk, bc artikelnya jd g konsen, sesak.. soalnya lama dlm kesendrian, jd sensitif ma hal yg bs buat hanyut..

    smua tulisan & puisinya bgs bgt, mmbwa igtanQ ke ss'org dimasa lalu..

    but that's formerly....

    Thank's tulisannya buk, skss truss.. Wass...

    BalasHapus
  27. dalem banget memang maknanya, apalagi udah dijabarkan sama mbak... wah saluuut deh..

    BalasHapus
  28. to bu Lis Indra
    (jawaban perkuat pusat perbanyak cabang)
    klo di pake buat cinta :
    wanita harus siap klo suaminya punya istri banyak

    BalasHapus
  29. salam.
    teman sy fans banget sm ST12. suaranya bagus.

    sy belom dgr lagu ini, so i search in youtube.

    Namun bagiku melupakanmu,
    Butuh waktuku seumur hidup.

    That is the saddest part.

    BalasHapus
  30. Emang Ibu satu ini mantab kalo udah ngupas kata2.
    sekedar info:

    ST.12 akan konser di 2 Kota dlm Prop Kalbar, salah satunya Sintang tanggal 28 Januari mendatang.

    BalasHapus