10 Maret 2023

SAMBAL CUMI-CUMI

Assalamualaikum Sahabat Blogger…

Apakah kalian pecinta kuliner sambal? Jika ya, tentu predikat tersebut kurang lengkap bila belum pernah merasakan sambal cumi-cumi. Karena sambal cumi-cumi telah melengkapi jagat Persambalan Kuliner Nusantara. Selain itu, sambal cumi-cumi juga mampu menggugah selera makan. Apalagi sebentar lagi masuk bulan Ramadhan, sambal cumi-cumi siap menjadi pelengkap menu santap sahur atau berbuka puasa. Sambal cumi-cumi bisa dibeli di toko. Namun, bila kalian mempunyai waktu yang cukup, bisa mencoba membuat sendiri dengan resep ala saya. Saya membuat sambal ini dengan menggunakan cumi-cumi asin karena kebetulan ada stok di rumah, pemberian Mbak Ninit Isna Triatmi. Simak langkah-langkahnya sebagi berikut:

Sambal cumi-cumi siap dihidangkan

22 November 2022

LABU KUNING (BULAT)

Assalamualaikum 
Semoga selalu sehat dan bahagia

Kali ini saya bercerita tentang labu, tentu saja ini pembicaraan orang awam di bidang pertanian, bukan expert. Jadi, harap dimaklumi apabila ada yang kurang tepat dalam penyebutan atau penyimpulan. 

    Labu, sawah, dan gunung

Berawal dari suatu hari, ketika saya sedang berada di balkon dan melihat ke lahan kosong sebelah rumah, tampak tumbuhan yang berbeda dari rumput-rumput di sekitarnya. Lalu saya turun mendekatinya. Pohonnya tegak setinggi kurang lebih 25 cm. Daunnya baru empat helai, lebar, berwarna hijau,  bagian tepi bergerigi, dan tebal seperti beludru. Di permukaan daun ada guratan warna putih membentuk garis tak beraturan, sebagian searah dengan tulang-tulang daunnya. Ada sulur-sulur berwarna hijau muda yang berjuntai, belum menemukan tambatan. Sungguh penasaran dan ingin memindahnya. Saya ambil cangkul. Sekali ayun, tumbuhan dan tanahnya dapat terangkat. Kemudian saya pindah tanam ke lahan depan rumah. 

Berdasarkan informasi dari Pak Tani yang biasanya lewat, ini tumbuhan labu, sebagian orang menyebutnya waluh. Perawatan pohon labu ini hanya kami siram, itu pun tidak setiap hari, bahkan belum pernah dilakukan pemupukan karena labu tampak sehat. Saya mencoba mengamati pertumbuhannya. Walaupun hanya satu pohon, labu tumbuh subur dan rimbun. Oleh suami dipanggilkan orang untuk membuatkan penyangga sekaligus sebagai penopang dan rambatan.  

11 November 2022

LENTERA DALAM KATA

                         

Assalamualaikum 
Semoga selalu sehat dan bahagia

     Kami sangat bersyukur kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena saya bersama Pak Hari Efendi (Guru Sejarah yang sekaligus Guru Penggerak Angkatan I  Tahun 2020-2021), alhamdulillah bisa memadukan kembali  buah pikiran dalam satu kesatuan menjadi buku fiksi-nonfiksi. 
     Terima kasih kepada kalian yang telah menjadi bagian  dari sumber inspirasi penulisan buku ini: keluarga, para sahabat, teman sejawat, dan murid-murid tercinta. 
     Buku yang berjudul Lentera dalam Kata ini bisa didapatkan di GRAMEDIAberisi artikel dan esai, serta 30 puisi, dengan daftar judul sebagai berikut:

              I.  Artikel dan Esai

1.  Metafora Kehidupan Sosial Politik dalam Naskah Drama Atas Nama Cinta

2.  Monolog Dramatik dalam Puisi Seorang Tukang   Rambutan pada Istrinya

3.  Pendidikan Tidak Sekerdil itu

4.  Hidupkan Sejarah di Kelas dengan Role Playing

5.  Sejarah Adalah Pertahanan Terakhir untuk Menjaga Keutuhan Sebuah Bangsa

6.  Tentang Identitas Sebuah Bangsa


II.   Puisi

1.  Pendidikan Tidak Sekerdil itu
2.  Kisah Cinta Surapati
3.  Ogal-Agil
4.  Lalu, Kini, dan Nanti
5.  Ceruk
6.  Menua Bersama
7.  Paradoks
8.  Kedasih
9.  Pohon Tumbang Tanpa Akar
10. Kepompong
11. Di Sini Ada Doa Untukmu
12. Solider
13. Ikhtiar
14. Oleng
15. Batas Waktu
16. Hidup Tak Sendiri
17. Hiburan
18. Kupungut Doamu
19. Misteri Wanita Tua Berkerudung Jingga
20. Coba Renungkan
21. Ketika Memberi Harus Memohon
22. Setengah Abad
23. Sudahlah
24. Sayan
25. Air Kalam
26. Damai
27. Cinta dan Tragedi
28. Lentera dalam Kata
29. Sepi itu
30. Keadilan Untukmu

13 Juni 2022

SYI'IR PARAS NABI

1

Syi’ir dalam bahasa Indonesia adalah syair, yaitu karya sastra lama yang berisi cerita, memiliki kriteria tertentu, dan biasanya dinyanyikan. Dalam khazanah kesusastraan Indonesia,  perkembangan syair mendapat pengaruh dari Timur Tengah seiring dengan masuknya Islam ke Indonesia. 

Berpuluh tahun yang lalu, ketika saya akan meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu, Budhe saya memberikan “salinan” naskah Syi’ir Paras Nabi untuk saya bawa. Karena syi'ir tersebut penuh kenangan. Kami sering melantunkannya berdua, sejak saya masih remaja. Bahkan, saat kecil pun saya telah mendengarnya dari Budhe di sela-sela aktivitas. 

Naskah Syi’ir Paras Nabi terdiri atas 12 halaman. Secara khusus kisah dalam naskah syi'ir terdapat di halaman 2-10, di antaranya berkisah tentang kelahiran Nabi, Nabi menerima wahyu dari Malaikat Jibril, dan kisah Nabi bercukur.  Halaman pertama adalah halaman sampul/judul, halaman 11 berisi Asmaul Husna namun tidak lengkap 99 nama Allah, sedangkan halaman 12 berisi kalimat taukhid dan doa. Ada keterangan lokasi dalam naskah ini, yaitu Surabaya, Indonesia. Semua tulisan berupa huruf Arab pegon berkharakat. Disebut juga huruf  Arab Melayu karena bertulisan huruf Arab tetapi berbunyi Jawa atau Melayu.

Transkrip naskah dalam huruf latin tiap-tiap halamannya sebagai berikut:

 [1]

Halaman Judul:

Syi’ir Paras Nabi

 [2]

/Bismillahirohmanirrohim/

2

/Abtadiu miwiti ingsun/ /Muji ing Allah kalawan nuwun/

/Ikilah syi’ir ing kanjeng gusti/ /Mula den syi’ir parase Nabi/

/Mula den pikir sarta den titi/ /Bisaha terang kaya kang ngerti/

/Nabi Muhammad ingkang sinelir/ /Arep den tutur ana ing syi’ir/

/Putra jalere kiyahi Abdullah/ /Pinutra’aken ana ing Mekah/

/Durunge dhohir Jeng Rosulullah/ /Den tilar seda Raden Abdullah/

/Nalika seda Raden Abdullah / /Iku benere ana Abwa’/

/Den sare’aken ana Madinah/ /Kari rerandhan Dewi Aminah/

/Sarta angandhut Jeng Rosulullah/ /Tur masi’ tetep ana ing Makah/

/Sawuse dhohir menyang Ngunainah/ /Den aturaken Dewi Aminah/

/Den ajak lunga maring Madinah/ /Ibune seda ana Abwa’/

/Sanding kang raka Raden Abdullah / /Den sare’aken ana Madinah/

/Nabi Muhammad balik nyang Mekah/ /Malasan garwa Dewi Khadijah/

/Sawuse dadi Nabi utusan/ /Lan kaparingan Kitab Qur’an/

 [3]

3
/Sarta baline seket syariat/ /Para sakhabat padha mufakat/

Abubakar Umar Usman lan Ali/ /Padha percaya syariat Nabi/

/Tatkala paras Nabi sinelir/ /Iku den tutur ana ing syi’ir/

/Wong mukmin sawiji mura sahabat/ /Ing Abubakar kebat anjawab/

/Ya Abubakar ratu mukmin/ /Ing dhawuh Tuwan kula kepingin/

/Kalane paras Jeng Rosulullah/ /Dinane sasi niku punapa/

/Du’a mewa kulu’ kang pundi/ /Den paringaken Jeng Gusti/

/Ya Abubakar ratu ngandika/ /Ing wong mukmin kang padha teka/

/Tatkala paras Nabi Muhammad/ /Bakdane kundur king Perang Uhud/

/Ing dina Isnen wus ana Mekah/ /Iku kundure saking Madinah/

/Jeng gusti darus qur’an sak saat/ /Mangka ketekan ing malaikat/

/Jibrail bekta kalimat ayat/ /Den paringaken Nabi Muhammad/

/Puniki warni ayat Qur’an/ /Den paringaken kekasih Tuwan/

/Mukhaliqin ru’usakum/ /Wamuqosirina latakhofun/

/Meneng Jeng Nabi amung sak saat/ /Dhedhawuhna ing malaikat/

/Kala Jeng Pangeran paring rahmad/ /Kalangkung syukur rawuhe nikmat/

/Ya Jibrail kebat amatur/ /Mengke Jeng Nabi kinon acukur/

17 April 2022

GURAMI ACAR KUNING

Ikan, selain bernilai gizi tinggi, juga bisa menjadi pilihan menu untuk konsumsi sehari-hari. Kali ini saya akan berbagi resep memasak Gurami Acar Kuning. Semoga bermanfaat.

 Bahan:

  • Ikan gurami 2 ekor/1 kg. Bersihkan, kerat-kerat, cuci bersih, lumuri dengan garam dan bawang yang telah dihaluskan, lalu diamkan sekitar 10 menit
  • Mentimun 1 buah, dipotong kecil-kecil memanjang
  • Wortel 1 buah, dipotong kecil-kecil memanjang
  • Minyak goreng
  • Air 1 gelas

01 April 2022

BUKU ANTOLOGI PUISI: MOSAIK SENJA, SILUET RINDU

Buku Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu ini berisi kumpulan puisi pilihan yang mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Allah swt, lukisan keindahan, kecintaan kepada senja, kerinduan, pengalaman, persahabatan, fenomena, kisah, pandangan, religi, dan beraneka pengalaman batin dalam kehidupan sehari-hari.

Rindu itu universal. Bisa untuk apa saja atau kepada siapa saja. Begitu pun dalam Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu ini, rindunya pun universal. Keingininan, harapan, dan dambaan yang berasal dari dasar rasa bernama sanubari. Itulah rindu, abstrak namun selalu hadir dalam kehidupan manusia. 

Dibandingkan dengan unsur instrinsik lainnya, ungkapan tentang rindu dan senjalah yang paling berkesan bagi saya. Rindu dan senja merupakan kumpulan diksi yang lebih dominan dan menjadi benang merah sebagai pengikat antarpuisi. Itulah mengapa Mosaik Senja, Siluet Rindu ini saya sematkan menjadi tajuk Antologi Puisi ini.

Buku ini bisa didapatkan di GRAMEDIA, terdiri atas 60 puisi, termasuk trilogi stanza: Kau, Bulan, dan Gazebo. Berikut daftar isi Antologi Puisi saya:

1.     SILUET RINDU

2.      EPOS

3.      TASIK YANG TENANG 

4.      SOLID

5.      UNTUK ANAKKU SEORANG

6.      JAGOAN KECIL, DI MANA KAU?

7.      SELAMAT JALAN

8.      LELAKI KECIL KEHILANGAN BAPA

9.      JADIKAN SETIAP PERTEMUAN HANYA MAKNA

10.   WAKTU TERUS BERLALU

11.   PELIPUR LARA

12.   AKU TERPENJARA

13.   BOCAH DI BALIK PINTU

14.   TABIR

15.    DI SINI AKU BERKHAYAL TENTANG LAUT

16.    DIALOG DENGAN-MU 

17.    KABAR DARI DESA

18.    TRILOGI STANZA: KAU

19.    TRILOGI STANZA: BULAN

20.   TRILOGI STANZA: GAZEBO

21.    KEPADA SENJA AKU MERINDUKAN JINGGANYA

22.    SEROJA MERAH JAMBU

23.    MENIK

24.    LOKOMOTIF WAKTU

25.    KUMBOLO

26.    BESERTA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

27.    KENANGAN

28.    SALAM ALAIKA YA NABI

29.    SENJA DI KOTA JEDDAH

30.   CERITA KITA

31.    KAKEK PEJUANG

32.    DARI FANA KE BAKA

33.    SENJA DALAM TERZINA

34.    BERSAMA BERTAHUN-TAHUN

35.    JANGAN PERGI

36.    MENGENANGMU 1

37.    MENGENANGMU 2

38.    MENGENANGMU 3

39.    DI SANA KUSANDARKAN GELISAH

40.    BULAN PURNAMA DI ATAS BELANTARA

41.    RINDU

42.    JATUH

43.    PIMPO

44.    AKU DAN DIRIMU

45.    MASIH ADA KUNANG-KUNANG DI SINI

46.    FLASHBACK

47.    AMBYAR

48.    ALLAH BEGITU BAIK

49.    COVID MENGGILA

50.   SENJA TANPA JINGGA

51.    GERIMIS

52.    KETULUSAN

53.    DALAM PUSARAN JERAM

54.    GLOXINIA

55.    SURAT UNTUK DORA

56.    SANG LEGENDA

57.    JENTERA

58.    HUJAN KEPAGIAN

59.    PRAHARA

60.  DALAM POTRET TUA

         Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Demikianlah peribahasa yang mampu menggambarkan harapan saya atas buku ini. Yang pertama, saya berharap Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu dapat menjadi motivasi diri untuk lebih bersemangat lagi dalam menemukan dan mengumpulkan lari-larik yang masih tersesat dalam imajinasi. Kedua, semoga Antologi puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu dapat menambah perbendaharaan sastra puisi dalam khazanah Kesusastraan Indonesia. Dan ketiga, semoga Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu mampu menjadi referensi bagi para pembaca puisi di mana pun berada. 

***