07 Desember 2008

Deklarasi Supporter Indonesia Damai II

Bapak Budi Harsono, Kepala SMAN 7 Malang bersama para siswa
Sabtu, 6 Desember 2008.
Hari yang tidak biasa: Saat itu pusat kegiatan sekolah berpindah ke Stadion Gajayana bersama 900 siswa. Sejak matahari mulai mengintip, saya sudah berkemas-kemas untuk berangkat ke Stadion Gajayana. Belum sampai ke pintu stadion, saya sudah tak bisa lewat karena puluhan ribu pelajar dan Aremania menuju ke arah yang sama. Macet total. Sulit menuju tempat yang telah disepakati untuk berkumpul. Aak-anak berpencar karena tidak bisa menempatkan diri sesuai dengan "titik koordinat dan deklinasinya". Megapon yang  saya gunakan sama sekali tidak memenuhi ekspketasi. Bising suara manusia dan mesin kendaraan saling berkolaborasi menjadi nada yang memusingkan. Awal yang sulit bagi tewujudnya sebuah komitmen untuk perdamaian, antikekerasan, dan peperangan melawan narkoba. Sesuatu yang baik kadang memang sulit dilakukan bahkan untuk memulainya pun membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Seperti saat ini.

Setelah sekian lama bersusah payah akhirnya semua masuk stadion satu per satu. Lokasi yang seharusnya ditempati para siswa (sesuai dengan kesepakatan dalam TM) ternyata sudah "diduduki pasukan" lain. Warna biru tak lagi menyatu, hanya seumpama noktah kecil di tribun stadion.

Ketika acara dimulai, mereka bersatu menyerukan yel-yel sesuai dengan ucapan pemandu acara, menggerakkan kedua tangannya ke kanan dan ke kiri, dan bertepuk sesuai irama. Darah muda remaja bergelora dalam satu jiwa: Bersatulah para supporter di seluruh Indonesia. Damailah bersama dunia...

Itulah ajang DEKLARASI SUPPORTER INDONESIA DAMAI II.
Hadir dalam pesta tersebut: Menteri Pemuda dan Olahraga (Bpk. Adhiaksa Dault) dan Kapolri (Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri).

Aremania: SALAM SATU JIWA




2 komentar:

  1. Waahhh harus dilihat tuuh ama suporter yang lain,.... biar maju dunia sepakbola kita!!! broavo Indonesia!!!

    BalasHapus
  2. Untuk Brigadista


    Terima kasih.

    Jika Ikatan Supporter Seluruh Indonesia cinta damai, maka tak pernah ada friksi sesama penggibol.

    Salam satu jiwa, Aremania....

    BalasHapus