Buku Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu ini berisi kumpulan puisi pilihan yang mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Allah swt, lukisan keindahan, kecintaan kepada senja, kerinduan, pengalaman, persahabatan, fenomena, kisah, pandangan, religi, dan beraneka pengalaman batin dalam kehidupan sehari-hari.
Rindu itu universal. Bisa untuk apa saja atau kepada siapa saja. Begitu pun dalam Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu ini, rindunya pun universal. Keingininan, harapan, dan dambaan yang berasal dari dasar rasa bernama sanubari. Itulah rindu, abstrak namun selalu hadir dalam kehidupan manusia.
Dibandingkan dengan unsur instrinsik lainnya, ungkapan tentang rindu dan senjalah yang paling berkesan bagi saya. Rindu dan senja merupakan kumpulan diksi yang lebih dominan dan menjadi benang merah sebagai pengikat antarpuisi. Itulah mengapa Mosaik Senja, Siluet Rindu ini saya sematkan menjadi tajuk Antologi Puisi ini.
Buku ini bisa didapatkan di GRAMEDIA, terdiri atas 60 puisi, termasuk trilogi stanza: Kau,
Bulan, dan Gazebo. Berikut daftar isi Antologi Puisi saya:
1. SILUET
RINDU
2. EPOS
3. TASIK
YANG TENANG
4. SOLID
5. UNTUK
ANAKKU SEORANG
6.
JAGOAN KECIL, DI MANA KAU?
7. SELAMAT
JALAN
8. LELAKI
KECIL KEHILANGAN BAPA
9. JADIKAN
SETIAP PERTEMUAN HANYA MAKNA
10. WAKTU TERUS BERLALU
11. PELIPUR LARA
12. AKU TERPENJARA
13. BOCAH DI
BALIK PINTU
14. TABIR
15.
DI SINI AKU BERKHAYAL TENTANG
LAUT
16. DIALOG
DENGAN-MU
17.
KABAR DARI DESA
18. TRILOGI
STANZA: KAU
19. TRILOGI
STANZA: BULAN
20. TRILOGI
STANZA: GAZEBO
21. KEPADA
SENJA AKU MERINDUKAN JINGGANYA
22. SEROJA MERAH JAMBU
23. MENIK
24. LOKOMOTIF
WAKTU
25. KUMBOLO
26. BESERTA
KESULITAN ADA KEMUDAHAN
27. KENANGAN
28. SALAM
ALAIKA YA NABI
29. SENJA
DI KOTA JEDDAH
30. CERITA
KITA
31. KAKEK
PEJUANG
32. DARI
FANA KE BAKA
33. SENJA
DALAM TERZINA
34. BERSAMA BERTAHUN-TAHUN
35. JANGAN
PERGI
36. MENGENANGMU
1
37. MENGENANGMU
2
38. MENGENANGMU
3
39.
DI SANA KUSANDARKAN GELISAH
40. BULAN
PURNAMA DI ATAS BELANTARA
41. RINDU
42. JATUH
43. PIMPO
44. AKU
DAN DIRIMU
45. MASIH
ADA KUNANG-KUNANG DI SINI
46. FLASHBACK
47. AMBYAR
48.
ALLAH BEGITU BAIK
49. COVID
MENGGILA
50. SENJA
TANPA JINGGA
51. GERIMIS
52. KETULUSAN
53. DALAM
PUSARAN JERAM
54. GLOXINIA
55. SURAT
UNTUK DORA
56. SANG
LEGENDA
57. JENTERA
58. HUJAN
KEPAGIAN
59. PRAHARA
60. DALAM
POTRET TUA
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Demikianlah peribahasa yang mampu menggambarkan harapan saya atas buku ini. Yang pertama, saya berharap Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu dapat menjadi motivasi diri untuk lebih bersemangat lagi dalam menemukan dan mengumpulkan lari-larik yang masih tersesat dalam imajinasi. Kedua, semoga Antologi puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu dapat menambah perbendaharaan sastra puisi dalam khazanah Kesusastraan Indonesia. Dan ketiga, semoga Antologi Puisi Mosaik Senja, Siluet Rindu mampu menjadi referensi bagi para pembaca puisi di mana pun berada.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar