27 Februari 2010

KALAU MASIH CINTA JANGAN BERPISAH

HOUSE FOR SALE


Barangkali Lirik lagu ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pasangan muda dalam menghadapi dan menjalani kehidupan rumah tangganya. Jika ada masalah yang menimpa cobalah untuk saling mengerti dan mencari solusi yang baik. Hendaklah berpikir jernih dan mendalam sebelum memutuskan untuk bercerai. Kemarahan hanya bersifat temporer dan kan reda seiring waktu. Tidak semua perceraian didasari rasa benci, bahkan mungkin masih saling mencintai. Bagaimana penulis lirik lagu “House for Sale” mengisahkan hal tersebut dalam paparan kata-kata yang indah dan menyentuh.

Lirik lagu House for Sale sejenis puisi naratif yang kisahkan oleh tokoh “Aku” tentang perceraiannya dengan pasangan hidup yang dicintai. Uniknya, kisah dalam lirik lagi ini disampaikan dalam dua sudut pandang, yaitu eksternal (sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat) dan internal (sudut pandang orang pertama sebagai pelaku) Tragedi perceraian tersebut dimulai dengan prolog yang disampaikan melalui perbincangan tetangga di suatu pagi. Larik demi larik saya terjemahkan bebas sebagai berikut:

The sign went up

one rainy morning

just a couple of hours after dawn

Mrs. Hanley peeked out through her curtains

wondering what was going on

The neighbors said over coffee cups

that nice young couple is breaking up


Sebuah pertanda di pagi yang gerimis, hanya beberapa jam setelah fajar menyingsing.Nyonya Hanley mengintip dari balik tirai, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Para tetangga berkata sambil minum secangkir kopi: Pasangan muda yang baik itu telah bercerai.

Setelah prolog tersebut, pengisahan cerita berfokus pada konten masalah yang dialami oleh ”aku lirik” tentang kesiapannya meninggalkan segalanya (namun terasa berat):

In the living room

the linen and the crystal

sit all packed and set to go

I tell myself once more I won't be here in spring

to see my roses grow

And all the things you tried to fix

the roof still leaks

the door still sticks

House for Sale

You can read it on the sign

House for Sale

It was yours and it was mine

And tomorrow

some strangers

will be climbing up the stairs

To the bedroom filled with memories

The one we used to share


Digambarkan dengan setting dalam ruangan: Barang-barang (kain dan cristal) sudah dikemas semua dan siap untuk dibawa pergi. Dan ”akulirik” mengungkapkan isi hatinya dengan berkata kepada dirinya sendiri bahwa: ”Aku tidak akan berada di sini lagi pada musim semi mendatang untuk melihat bunga-bunga mawarku tumbuh. Dan semua hal yang kau coba untuk memperbaikinya. Atap masih bocor, pintu rumah masih bertanda ”Rumah Dijual” Kau dapat membacanya pada tanda ”Rumah Dijual”. Itu adalah milikmu dan milikku. Dan esok, beberapa orang asing akan menaiki tangga menuju kamar tidur yang penuh kenangan. Satu tempat yang kita gunakan untuk berbagi.

Ada atmosfer keharuan yang melatari suasana dalam rumah itu, suasana dalam hati ”aku lirik” merambat bagai gelombang elektromagnetik menjadi getaran yang dapat dirasakan oleh pembaca/pendengarnya. Sangat dapat dirasakan bahwa ”aku lirik” merasa berat atas perpisahan itu. Semua baginya sangat berarti dan sulit untuk ditinggalkan. Musim semi yang indah bersama mawar tumbuh, kamar yang penuh kenangan berdua, sungguh berat bila esok hari akan ditempati orang lain, orang asing dalam rumah itu. Dan rumah milik berdua harus dijual. Palang kayu bertuliskan ”Rumah Dijual” menghiasi pintu rumah, milik mereka berdua.

Kenangan demi kenangan dalam rumah itu membuatnya semakin berat. Lukisan yang sangat disukai pasangannya bergitu berkesan karena dia teringat ketika mendapatkannya tanpa sengaja di Spanyol. Nampan perak pemberian Ibunya pada hari pernikahan juga memberi kenangan tersendiri. ”Aku lirik” mengatakan:

I know you always loved that painting

From that funny little shop in Spain

Remember how we found it

When we ducked in

from that sudden summer rain

But I think I'll keep the silver tray

My mother gave us on our wedding day


Aku tahu kau sangat mencintai lukisan itu, (kita beli) dari toko kecil yang menyenangkan di Spanyol. Ingat bagaimana kita menemukannya, ketika kita berteduh dari hujan yang tiba-tiba turun di musim panas. Tapi kupikir aku akan menyimpan nampan perak pemberian ibuku pada hari pernikahan kita”.

House for Sale

You can read it on the sign

House for Sale

It was yours and it was mine

And tomorrow

some strangers

will be climbing up the stairs

To the bedroom filled with memories

The one we used to share


”Rumah Dijual”
Kau dapat membacanya pada tanda ”Rumah Dijual”. Itu adalah milikmu dan milikku
Dan esok, orang-orang asing akan menaiki tangga menuju kamar tidur yang penuh kenangan. Satu tempat yang kita gunakan untuk berbagi.

15 Februari 2010

Tabir

Kau datang
Begitu dekat
Di balik tabir
Tersenyum
Hampiri aku

Aku mendekat
Memandangmu
Bukan kau
Kecewa
Aku menjauh

Tertunduk
Tanpa daya
Lalu 
Memandangmu
Kembali
Ternyata 
Itu kau
Melambai

Aku berlari
Menjerit
Panggil namamu
: Ayah...

Walau tak berkata
Namun bahagia 
Bisa bersua
Di bias jalan itu
Dengan jarak tanpa batas 
Ruang dan waktu

Wahai
Jiwa yang tenang
Kembaralah atmamu
Dalam mimpiku
Selalu