Pengantar
Minggu, 31 Juli 2016 adalah hari bahagia bagi keluarga Ford
Everest Club Indonesia (FEvCI) Chapter Jawa Timur. Hari itu, FEvCI Chapter Jawa
Timur dideklarasikan di Bonderland (tempat wisata milik Koh Jacub Eko Setiawan) Pakisaji, Kabupaten Malang. Usai deklarasi dilanjutkan pengukuhan
pengurus inti. Pengukuhan dilakukan
dengan memakaikan secara simbolis topi FEvCI (sebagai salah satu atribut resmi FEvCI Chapter Jawa Timur) oleh Penasihat kepada Ketua. Deklarasi tersebut dihadiri dan didukung oleh member FEvCI Jawa Timur (bersama keluarga masing-masing) yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Bangkalan Madura, Jember, Malang Raya,Tuban, Jombang, dan Trenggalek dengan
total keseluruhan 58 orang.
Acara Deklarasi FEvCI Chapter Jawa Timur:
1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Pidato Ketua Chapter
4. Pengukuhan Pengurus Inti
5. Pembacaan Ikrar Member FEvCI Jawa
Timur
6. Pembacaan Doa
7. Tasyakuran dan Ramah Tamah
8. Mini Touring
9. Sayonara
Pengurus FEvCI Chapter Jawa Timur:
Penasihat:
Jacub Eko Setiawan (Kabupaten Malang)
Lilis Indrawati (Kota Malang)
Ketua Chapter: Dharma Sunyata
(Surabaya)
Sekretaris: Isnaini Hadi Saputra
(Jember)
Bendahara: Moh. Junaidi (Bangkalan)
Humas: Moch. Faried (Sidoarjo)
Korwil Sidoarjo: Trisnu Handono
Korwil Malang: Reza Kurniawan
Korwil Jember: M. Nazim
Korwil Jombang: Misbahudin
Korwil Trenggalek: Ati Aji
Korwil Tuban: Adi Suprayono
Korwil Tuban: Adi Suprayono
Setelah seremonial Deklarasi, dilanjutkan mini touring menjelajah desa, kebun, sawah, bukit, hutan, dan
beberapa pantai di wilayah Malang Selatan. Destinasi utama kami adalah Pantai
Kondang Merak karena memiliki tipologi wilayah yang kompleks, mulai dari
tanjakan, turunan, jalan berbatu, kerikil tajam, jalan berliku, tanah becek nan
licin, lumpur, pasir, hutan, dan pantai. Kondisi medan yang seperti itu
merupakan kelemahan dan hambatan bagi sebagian orang, namun merupakan
tantangan untuk kami, anggota Ford Everest Club Indonesia.
Photo by: Lis |
Selain tantangan berupa kondisi alam dan
kontur tanahnya, hal menyenangkan yang bisa menggugah selera adalah kuliner di Kondang
Merak menyajikan berbagai menu khas pantai seperti gurita asam manis, gurita
saus tiram, kuah pedas kepala ikan laut, fish kebab, dan menu andalan sate
tuna. Keterampilan masyarakat kampung nelayan Kondang Merak dalam mengolah
masakan serba ikan tak lepas dari perjuangan seorang mantan pelayar internasional
yang mengasingkan diri dan menghabiskan hidupnya di pedalaman pantai Kondang
Merak. Beliau (nama tidak saya sebutkan) mengajarkan tentang cara memasak yang
enak, mengolah hasil laut, budidaya terumbu karang, rumput laut, penanaman
pohon bakau, dan pelestarian lingkungan. Selain itu, kampung nelayan Kondang
Merak yang tidak pernah tersentuh aliran listrik negara, dapat menikmati cahaya
terang dari listrik tenaga surya yang diusahakan sendiri melalui perjuangan “pahlawan”
tersebut.
Sekilas Tentang Kondang Merak
Bagi saya pribadi, ini kali ke sekian
berkunjung ke Kondang Merak. Sejak tujuh tahun lalu (bersama pengurus OSIS/MPK dan Pembinanya) saya sudah mulai akrab dengan lingkungan Kondang Merak dalam
misi reboisasi hutan bakau di sekitar kondang dan membuat “rumah baca” bagi
anak-anak nelayan di sana. Secara berkala kami datang untuk mengetahui
perkembangan di sana. Namun, setelah saya pindah tugas, tidak lagi sempat
berkunjung ke sana dalam misi lingkungan.
Pesona alam Kondang Merak sesungguhnya
tidak hanya pantainya yang indah dan bersih, namun juga telaga air payau, dan
air terjun yang dapat dicapai dengan tracking menyusuri jalan setapak dan semak
belukar ke arah timur dari garis pantai, kemudian mengikuti sisi kiri telaga. Sesekali
harus jalan merunduk untuk menghindari ranting-ranting pohon liar yang menutup bagian
atas jalan, membentuk semacam terowongan.
Photo by:Reza |
Dalam touring kali ini kami punya misi
untuk mempromosikan wisata di wilayah Malang Raya melalui foto, video, dan cerita
kepada khalayak umum, teristimewa kepada kawan sesama club karena induk FEvCI
Chapter Jawa Timur adalah FEvCI Pusat yang berkedudukan di Jakarta dengan
member di seluruh Indonesia. Oleh karena itu target kami bukan jarak dan waktu
tempuh minimal menuju destinasi, sehingga jalur yang kami tempuh melambung dimulai
dari Taman Rekreasi dan Kampung Seni Bonderland Pakisaji Kabupaten
Malang (Milik Cak Jacub Eko Setiawan) dengan rute:
Pakisasji-Kepanjen-Gondanglegi-Turen-Suwaru-Sumberejo-Bantur-Sumberbening-Bandungrejo-Tumpakrejo-Srigonco-Sitiarjo-Tambakrejo-Sumberagung-Hargokuncaran-Druju-Sumbermanjing
Wetan-Banjarejo-Gondanglegi Kulon-Bulupitu-Sukorejo-Kedung Pedaringan-Kepnajen.
Dari rute yang kami lalui tersebut, ada
dua pantai kami singgahi dan beberapa pantai lainnya kami lewati, yaitu pantai
Kondang Merak, Pantai Selok, Pantai Ngantep, Pantai Goa China, Pantai Bajul
Mati, dan Pantai Tamban. Di area Pantai
Tamban inilah senja perlahan mulai menghilang. Hari beranjak malam. Kami menyusuri gelap malam di antara
sawah, lembah, hutan, bukit, dan perkampungan.
Di rumah makan Nayamul Kepanjen, kami
berkumpul untuk berpisah melanjutkan perjalanan ke rumah masing-masing, ke kota masing-masing. Next trip selalu kami nantikan untuk membina
komitmen silaturahmi di antara kami, sesuai dengan slogan FEvCI Chapter Jawa
Timur “Guyup rukun seduluran saklawase” artinya: Persaudaraan yang solid dan rukun untuk selamanya. (Lis)
Photo by: Lis |